10 Adat Banyuwangi: Menelusuri Tradisi Unik Suku Osing

Feb 16, 2019

1. Tari Gandrung

Tari Gandrung merupakan salah satu tarian tradisional yang sangat terkenal di Banyuwangi. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam rangka upacara adat atau festival budaya.

2. Upacara Petik Laut

Upacara Petik Laut adalah tradisi dimana masyarakat Suku Osing Banyuwangi pergi ke pantai untuk memuja dewa laut sekaligus meminta berkah dalam melaut.

3. Nyadran

Nyadran adalah tradisi ziarah ke makam leluhur yang dilakukan oleh Suku Osing Banyuwangi sebagai bentuk penghormatan dan penghormatan kepada para leluhur.

4. Ritual Kawin Tanpa Pacar

Ritual ini melibatkan calon mempelai pria dan wanita yang disatukan secara keagamaan tanpa proses pacaran terlebih dahulu. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan kesucian.

5. Muludan

Muludan adalah upacara tahunan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Suku Osing Banyuwangi menyelenggarakan acara ini dengan penuh khidmat dan kebersamaan.

6. Larung Sesaji Gunung Raung

Sesaji merupakan sesuatu yang dipersembahkan untuk memenuhi kebutuhan spiritual, sedangkan larung merupakan bentuk upacara membuang kesialan. Larung sesaji Gunung Raung adalah salah satu upacara yang penting bagi Suku Osing Banyuwangi.

7. Prosesi Nyabran

Nyabran adalah tradisi membersihkan diri untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Prosesi ini dilakukan dengan penuh kesungguhan dan kesadaran akan pentingnya memulai bulan suci dengan hati yang bersih.

8. Pemberian Ngejaman

Ngejaman adalah prosesi memberikan makanan kepada tamu atau tetangga sebagai tanda kasih sayang dan kebersamaan. Pemberian ngejaman merupakan tradisi yang masih sering dilakukan oleh Suku Osing Banyuwangi.

9. Ritual Grebeg Sulur

Grebeg Sulur merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Suku Osing Banyuwangi untuk memuja dewi sosok wanita yang dianggap sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran.

10. Tradisi Nguras Enceg

Nguras Enceg adalah ritual membersihkan air sumur sebagai bentuk rasa syukur kepada dewa-dewi air. Tradisi ini dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat Suku Osing Banyuwangi sebagai wujud kebersamaan dan kesucian.